Abstract
Haornas merupakan momentum keberhasilan olahraga, yang digambarkan sebagai simbol kebangkitan nasional dan juara olahraga menjadi ikon nasional. Hal ini merupakan pembudayaan olahraga yang dilakukan secara koheren, terpadu, dan berkesinambungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan serta mengungkap sejarah yang berkaitan dengan catatan perjalanan Haornas beserta perkembangan olahraga di Indonesia. Pendekatan kualitatif dengan deskriptif eksploratif dipilih dalam penelitian ini. Partisipan berjumlah 8 responden, terdiri dari pejabat publik, akademisi, atlet, dan masyarakat, yang diambil dengan menggunakan teknik qualitative purposive sampling. Lokasi bertempat di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat, pelaksanaan pada bulan Juli-Agustus. Observasi dan wawancara semi terstruktur digunakan dalam pengumpulan data. Temuan ini menunjukkan bahwa upaya olahraga untuk semua, mengintegrasikan jalur pembinaan dan pengembangan olahraga di Indonesia yang mengarah kepada pergeseran paradigma dari ‘pengembangan olahraga’ menjadi ‘pengembangan melalui olahraga. Dengan demikian, olahraga sebagai instrumen pembangunan yang berpotensi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Sehingga, peringatan Haornas dengan gerakan “sport for all” perlu dikembangkan menjadi pembangkit budaya olahraga di tanah air.
References
Adams, I. (2002). Pancasila: Sport and the building of Indonesia - Ambitions and obstacles. International Journal of the History of Sport, 19(2–3), 295–318. https://doi.org/10.1080/714001759
Allen, D. (2013). National heroes: Sport and the creation of icons. Sport in History, 33(4), 584–594. https://doi.org/10.1080/17460263.2013.850782
Brown, D. J., Arnold, R., Reid, T., & Roberts, G. (2018). A Qualitative Exploration of Thriving in Elite Sport. Journal of Applied Sport Psychology, 30(2), 129–149. https://doi.org/10.1080/10413200.2017.1354339
Chen, T., Hui, E. C. M., Lang, W., & Tao, L. (2016). People, recreational facility and physical activity: New-type urbanization planning for the healthy communities in China. Habitat International, 58, 12–22. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2016.09.001
Creswelll, J. (2015). Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Method.
de Bosscher, V., Shilbury, D., Theeboom, M., van Hoecke, J., & de Knop, P. (2011). Effectiveness of national elite sport policies: A multidimensional approach applied to the case of Flanders. European Sport Management Quarterly, 11(2), 115–141. https://doi.org/10.1080/16184742.2011.559133
Funahashi, H., De Bosscher, V., & Mano, Y. (2015). Understanding public acceptance of elite sport policy in Japan: a structural equation modelling approach. European Sport Management Quarterly, 15(4), 478–504. https://doi.org/10.1080/16184742.2015.1056200
Gulbin, J. P., Croser, M. J., Morley, E. J., & Weissensteiner, J. (2013). An integrated framework for the optimisation of sport and athlete development : A practitioner approach An integrated framework for the optimisation of sport and athlete, (August), 37–41. https://doi.org/10.1080/02640414.2013.781661
Hong, F., Wu, P., & Xiong, H. (2005). Beijing Ambitions: An Analysis of the Chinese Elite Sports System and its Olympic Strategy for the 2008 Olympic Games. The International Journal of the History of Sport, 22(4), 510–529. https://doi.org/10.1080/09523360500126336
Hu, X. (Richard), & Henry, I. (2017). Reform and maintenance of Juguo Tizhi: governmental management discourse of Chinese elite sport. European Sport Management Quarterly, 17(4), 531–553. https://doi.org/10.1080/16184742.2017.1304433
Kemenpora. (2004). Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2004-2009. Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
Kidd, B. (2008). A new social movement : Sport for development and peace, 0437. https://doi.org/10.1080/17430430802019268
KONI. (2014). Rencana Strategis Komite Olahraga Nasional Indonesia Tahun 2014-2019. Jakarta: Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat RI
Kristiyanto, A. (2016). Formula khas budaya dan daya saing olahraga untuk bergegas menuju pentas prestasi dunia. Seminar Nasional Refleksi Prestasi Dan Budaya Olahraga Dalam Perspektif Ilmu Keolahragaan Yang Inovatif, 1–21.
Lutan, R. (2005). Indonesia and the Asian Games: Sport, nationalism and the “new order.” Sport in Society, 8(3), 414–424. https://doi.org/10.1080/17430430500249175
Ma’mun, A. (2019). Governmental Roles in Indonesian Sport Policy: From Past to Present. International Journal of the History of Sport, 36(4–5), 388–406. https://doi.org/10.1080/09523367.2019.1618837
Menteri Pemuda dan Olahraga RI. (2017). Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga No. 18 Tahun 2017 tentang Gerakan Ayo Olahraga.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI. (2019). Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga No. 65 Tahun 2019 tentang Pemberian Penghargaan bagi Pelaku Olahraga Berprestasi pada Peringatan Hari Olahraga Nasional.
Molan, C., Kelly, S., Arnold, R., & Matthews, J. (2019). Performance Management: A Systematic Review of Processes in Elite Sport and Other Performance Domains. Journal of Applied Sport Psychology, 31(1), 87–104. https://doi.org/10.1080/10413200.2018.1440659
Peraturan Pemerintah. (1984). Republik Indonesia, Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1984 tentang Komite Olahraga Nasional.
Peraturan Pemerintah. (1985). Republik Indonesia, Keputusan Presiden No. 67 Tahun 1985 tentang Hari Olahraga Nasional.
Peraturan Pemerintah. (2007). Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan.
Peraturan Pemerintah. (2007). Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga.
Peraturan Pemerintah. (2007). Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2007 tentang Pendanaan Keolahragaan.
Peraturan Pemerintah. (2014). Republik Indonesia, Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 44 Tahun 2014 tentang Pemberian Penghargaan Olahraga
Peraturan Pemerintah. (2017). Republik Indonesia, Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional.
Rahadian, A., & Ma’mun, A. (2018). Kebijakan Olahraga dalam Pemerintahan Lokal: Sebuah Penelitian dalam Merumuskan Rancangan Induk Pembangunan Olahraga Nasional. Prosiding Seminar Pendidikan Jasmani-FPOK UPI, (Sport Policy), 1–12. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/342260670
Rahadian, A., Ma’mun, A., Berliana, & Nuryadi. (2021a). 2018 Asian Games Success : Policies for the Development of Indonesian Elite Athlete. Maenpo, 11(1), 1–12. https://doi.org/https://doi.org/10.35194/jm.v11i1.1278
Rahadian, A., Ma’mun, A., Berliana, & Nuryadi. (2021b). Successful Elite Sport Policies: Indonesia at The 2018 Asian Games. Juara: Jurnal Olahraga, 6(2), 288–303. https://doi.org/https://doi.org/10.33222/juara.v6i2.1327
Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia No. 03 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.
Sotiriadou, P. (2013). Sport development planning: The Sunny Golf Club. Sport Management Review, 16(4), 514–523. https://doi.org/10.1016/j.smr.2012.09.002
Sotiriadou, P., & De Bosscher, V. (2018). Managing high-performance sport: introduction to past, present and future considerations. European Sport Management Quarterly, 18(1), 1–7. https://doi.org/10.1080/16184742.2017.1400225
Tinaz, C., Turco, D. M., & Salisbury, P. (2014). Sport policy in Turkey. International Journal of Sport Policy, 6(3), 533–545. https://doi.org/10.1080/19406940.2014.893247
Trotier, F. (2017). Changing an image through sports events: Palembang’s success story. Asia Pacific Journal of Sport and Social Science, 6(1), 3–18. https://doi.org/10.1080/21640599.2016.1276252
Veal, A. J. J. (2011). Planning for leisure, sport, tourism and the arts: goals and rationales. World Leisure Journal, 53(2), 119–148. https://doi.org/10.1080/04419057.2011.580553
Zhang, H., Hong, F., & Huang, F. (2018). Cultural imperialism, nationalism, and the modernization of physical education and sport in China, 1840-1949. International Journal of the History of Sport, 35(1), 43–60. https://doi.org/10.1080/09523367.2018.1500460
Zhouxiang, L. (2011). Sport, nationalism and the building of the modern Chinese nation state (1912-49). International Journal of the History of Sport, 28(7), 1030–1054. https://doi.org/10.1080/09523367.2011.563635
Zimmermann, T., & Klein, M. (2018). The contribution of league systems in individual sports to the development of high-performance sport in Germany, 4742. https://doi.org/10.1080/16184742.2017.1387800
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2021 Adi Rahadian, Amung Ma’mun, Berliana Berliana, Nuryadi Nuryadi, Toho Cholik Mutohir, Djoko Pekik Irianto