https://jopi.kemenpora.go.id/index.php/jopi/issue/feedJurnal Olahraga Pendidikan Indonesia (JOPI)2024-12-12T13:05:32+07:00Yulingga Nanda Haniefyulingganandahanief@gmail.comOpen Journal Systems<p><span id="result_box" class="" lang="en"><span class=""><strong>Jurnal Olahraga Pendidikan Indonesia (JOPI)</strong> is national scientific journals that are open to seeking innovation, creativity, and novelty. <strong>JOPI</strong> is a<em> peer-review journal</em> published by the <strong>Assistant Deputy for Management of Sports Education, Deputy for Sports Cultivation, Ministry of Youth and Sports of the Republic of Indonesia</strong> . The aim of the journal is to facilitate scientific publication of the results of researches in Indonesia and participate to boost the quality and quantity of research for academics and researchers. <span class="tlid-translation translation" lang="en"><span class="" title=""><strong>JOPI</strong> published in <strong>March </strong>and<strong> September</strong></span></span> by publishing research results and critical analysis studies in the field of <strong>Sport Education.</strong><br /></span></span></p>https://jopi.kemenpora.go.id/index.php/jopi/article/view/350Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Game Tournament) terhadap hasil belajar service bawah permainan bolavoli2024-07-25T21:12:50+07:00Yangwar Bargasyangwarbargas@gmail.comZ Arifinz.arifin.pjkr@uniga.ac.idAsep Angga Permadiangga15@uniga.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe <em>Team Game Tournament</em> (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar <em>service</em> bawah siswa dalam permainan bolavoli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 13 siswi perempuan terlibat sebagai sampel dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes <em>service</em> bawah dengan metode AAHPER. Pada prasiklus, hasil belajar <em>service</em> bawah siswa putri menunjukkan nilai rata-rata 56,53 dengan kriteria kurang. Pada siklus I, nilai rata-rata meningkat menjadi 69,23 dengan kriteria cukup, menunjukkan peningkatan sebesar 12,69. Selanjutnya, dari siklus I ke siklus II, nilai rata-rata meningkat lagi dari 69,23 menjadi 81,53 dengan kriteria baik, menunjukkan peningkatan sebesar 25 poin dari prasiklus ke siklus II. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada nilai rata-rata siswa dari prasiklus ke siklus I dan siklus II, dengan peningkatan terbesar terjadi pada siklus II. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe <em>Teams Games Tournament</em> (TGT) terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar servis bawah siswa dalam permainan bolavoli. Model TGT berhasil meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa, sehingga dapat direkomendasikan sebagai metode yang efektif untuk pembelajaran servis bawah dalam bolavoli.</p>2024-09-17T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Yangwar Bargas, Z Arifin, Asep Angga Permadihttps://jopi.kemenpora.go.id/index.php/jopi/article/view/369Profil pemanduan bakat olahraga siswa sekolah dasar kelas IV se-Malang Raya2024-12-12T13:05:32+07:00Dinda Arisetya Purwadidindaarisetya@gmail.comUlma Erdilanitaerdilanitaulma@gmail.comPrisca Widiawatiprisca.widiawati.fik@um.ac.id<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kemampuan biomotorik siswa kelas IV Sekolah Dasar se-Malang Raya. Studi ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan survei. Teknik pengumpulan data berupa tes dan pengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah dasar kelas empat dari 6 sekolah dasar yang tersebar di Kota Malang dengan total siswa 318 siswa laki-laki dan perempuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi dari tes pemanduan bakat sport search. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan persentase. Hasil dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan motorik siswa kelas IV di Sekolah Dasar SDN Tunggul Wulung III memperoleh skor persentase 57,56 masuk pada kategori “sedang”, SDIT Insan Permata memperoleh skor persentase 51,68 masuk pada kategori “sedang”, MI Nurul Ulum memperoleh skor persentase 51,11 masuk pada kategori “sedang”, SDN Bareng I memperoleh skor persentase 44,54 masuk pada kategori “sedang”, SDN Sumbersari II memperoleh skor persentase 45,56 masuk pada kategori “sedang”, SDN Polehan III memperoleh skor persentase 41,20 masuk pada kategori “sedang”.</p>2024-09-18T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Dinda Arisetya Purwadi, Ulma Erdilanita, Prisca Widiawati, Yulingga Nanda Haniefhttps://jopi.kemenpora.go.id/index.php/jopi/article/view/367Hubungan antara level intelligence quotient dengan kemampuan lokomotor dan object control anak laki laki usia 10 dan 11 tahun2024-05-02T14:04:40+07:00Budiman Agung Pratamaagung10@unpkediri.ac.idMochamad Aditya Dwi SaputraSaputra.MA@gmail.comRendhitya Prima Putrarendhitya1407@gmail.com<p>Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara level <em>intelligance quotient</em> (IQ) dengan kemampuan lokomotor dan <em>object control</em>. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non eksperimen dengan desain korelasi, sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 siswa siswa berjenis kelamin laki-laki, pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling</em> dengan instrumen untuk mengampil data <em>intellilgance quotient</em> yaitu dengan <em>Culture Fair Intelligence Test</em> skala 2 (CFIT-2) dan untuk lokomotor dan <em>object control</em> menggunakan <em>Test of Gross Motor Development-2</em> (TGMD-2). Data kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data level IQ kategori <em>average</em> dengan lokomotor dan <em>object control</em> diperoleh data p < 0.05 yang artinya bahwa terdapat korelasi level IQ kategori <em>average</em> terhadap kemampuan lokomotor dan <em>object control</em>, sedangkan untuk level IQ kategori <em>Low Average</em> diperoleh bahwa p < 0.05 hanya pada kemampuan <em>object control</em> sedangkan lokomotor memiliki nilai p > 0.05 yang berarti bahwa level IQ <em>Low Average</em> tidak berkorelasi dengan kemampuan lokomotor namun berkorelasi terhadap kemampuan <em>object control</em>, hal yang sama diperoleh pada level IQ <em>Border Line</em>.</p>2024-12-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Budiman Agung Pratama, Mochamad Aditya Dwi Saputra, Rendhitya Prima Putrahttps://jopi.kemenpora.go.id/index.php/jopi/article/view/364Gender dan kebugaran jasmani siswa: analisis perbedaan hasil Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) fase D2024-09-03T08:50:01+07:00Rizal Ahmad Maulanarizalahmadmaulana6@gmail.comGita Febria Friskawatigita032@gmail.comVicki Ahmad Karismanvicki4karisman@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Plus Al-Musthafa berdasarkan gender. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei. Populasi pada penelitian ini berjumlah 54 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan sampel berjumlah 54 orang terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 27 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan yaitu Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) fase D. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase. Hasil pada penelitian ini menyatakan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa laki-laki dikategorikan Kurang (14,81%), Sedang (55,56%), dan Baik (29,63%). Adapun tingkat kebugaran jasmani siswa perempuan dikategorikan Kurang Sekali (18,52%), Kurang (70,37%) dan Sedang (11,11%). Hasil menunjukan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa laki-laki lebih tinggi dibandingkan siswa perempuan. Diharapkan, proses pembelajaran pendidikan jasmani mampu untuk memfasilitasi ketercapaian kebugaran jasmani siswa yang diukur secara berkala melalui instrumen ini tanpa melihat perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan. diharpakan penelitian selanjutnya dapat mengungkap lebih jauh variabel moderator pada aspek psikologi seperti motivasi atau persepsi positif dari para siswa terhadap aktivitas fisik yang mereka lakukan pada proses pembelajaran penjas ataupun di kehidupan sehari-hari siswa di lingkungannya.</p>2024-09-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Rizal Ahmad Maulana, Gita Febria Friskawati, Vicki Ahmad Karismanhttps://jopi.kemenpora.go.id/index.php/jopi/article/view/465Motivasi belajar peserta didik tingkat sekolah menengah atas pada mata pelajaran PJOK: sebuah analisis pada konteks Kurikulum Merdeka Belajar2024-12-04T09:22:43+07:00Guntur Firmansyahgunturpepeng@gmail.comAdi Sadis@mail.unnes.ac.idAndi Novaandinova@unsam.ac.id<p>Motivasi belajar merupakan seluruh upaya penggerak psikis yang berasal dri dalam diri seseorang yang menimbulkan aktivitas belajar, dan memberikan jaminan untuk kelangsungan pembelajaran agar mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat motivasi belajar peserta didik tingkat sekolah menengah atas pada Kurikulum Merdeka secara umum lebih detail pada aspek instrinsik dan ekstrinsik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non eksperimen yaitu menggunakan pendekatan deskripritif kuantitatif. Tempat penelitian yaitu 13 sekolah menengah atas negeri yang ada di wilayah cabang Dinas Pendidikan Kabupaten malang. Sampel yang digunakan yaitu setiap sekolah mengirimkan nama perwakilan sejumlah 35-40 peserta didik. Selanjutnya sampel dipilih menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak (random Sampling) sehingga diperoleh sampel sebanyak 249 peserta didik. Sampel tidak ada kriteria khusus seperti jenis kelamin, usia dan berat badan. Instrumen pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik pengisian angket online melalui <em>Google Form</em>. Angket penelitian berisi tentang pernyataan-pernyatan tentang motivasi belajar pada aspek instrinsik dan ekstrinsik berjumlah 30 butir peryataan dengan menggunakan skala likert 5 kategori yang memiliki nilai validitas 0,893 dan nilai reliabelitas 0,920. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan mengenai motivasi belajar peserta didik sekolah menengah atas mengikuti pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) pada aspek motivasi instrinsik, ekstrinsik dan motivasi secara keseluruhan berada pada kategori baik maka dapat ditarik kesimpulan motivasi belajar yang dimiliki peserta didik sekolah menengah atas dalam mengikuti pembelajaran PJOK pada kurikulum merdeka belajar berkategori baik.saran yang diberikan bagi guru-guru PJOK lebih memperhatikan berbagai macam aspek pembelajaran yang ada pada kurikulum merdeka sebagai langkah penunjang untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran PJOK.</p>2024-09-29T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Guntur Firmansyah, Adi S; Andi Novahttps://jopi.kemenpora.go.id/index.php/jopi/article/view/491Tren dan perkembangan pembelajaran motorik pada siswa sekolah dasar: analisis bibliometrik pada database Scopus2024-12-04T20:10:16+07:00Zainul Arifinzenarif1605@gmail.comYulingga Nanda Haniefyulingga.hanief.fik@um.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan menganalisis tren publikasi ilmiah dan perkembangan pembelajaran motorik pada siswa sekolah dasar menggunakan data dari Scopus. Penelitian ini menjawab empat pertanyaan utama: (1) tren dan perkembangan pembelajaran motorik sebelum 2024, (2) kontributor utama dalam publikasi (penulis, universitas, dan jurnal), (3) jurnal yang paling banyak menerbitkan artikel terkait, dan (4) negara dengan kontribusi terbanyak dalam bidang ini. Sebanyak 320 artikel dengan kata kunci "<em>motor learning"</em> dan <em>"elementary school"</em> dianalisis menggunakan metode bibliometrik dan perangkat lunak VOSviewer. Hasil studi menunjukkan bahwa produktivitas publikasi pada bidang ini relatif rendah, dengan rata-rata di bawah 15 dokumen per tahun antara 2013–2020. Namun, terjadi peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir. Simone Aparecida Capellini tercatat sebagai penulis dengan publikasi terbanyak (4 dokumen), Universitas Negeri Yogyakarta sebagai universitas dengan kontribusi terbesar (6 dokumen), dan Amerika Serikat sebagai negara paling produktif (6 dokumen). Jurnal <em>Perceptual and Motor Skills</em> adalah yang paling banyak menerbitkan artikel terkait (16 dokumen). Publikasi tersebar di berbagai bidang studi, seperti teknik (21 dokumen), ilmu sosial (18 dokumen), dan ilmu material (14 dokumen). Studi ini berkontribusi pada pemahaman pola publikasi ilmiah dalam pembelajaran motorik, mengidentifikasi area tematik utama, serta memberikan wawasan untuk penelitian lebih lanjut dan pengembangan teori serta praktik di bidang pendidikan.</p>2024-09-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Zainul Arifin, Yulingga Nanda Hanief